Sepasang alisku mengerut ratusan
kali
Sepasang mata sipitku memancarkan
ribuan gejolak amarah
Bibir kecilku menyeringai penuh
kebecian
Kedua tanganku mengepalkan ratusan
kedengkian
Kala hatiku dihunus pedang samurai
tajam
Oleh satu-satunya raja hatiku
Meski ia kupuja selama 730 hari
Ia malah membolak-balikkan
ketulusanku
Ia menelantarkanku di tepi jurang
Bagaikan bunga mawar kering nan layu
tiada guna
Ia bak kumbang menghinggapi setiap
bunga mawar di ladang
Ia acuhkan hatiku yang retak
karenanya
Sekalian saja lempar bunga mawar ini
ke lautan
Biar aku membusuk di dasar laut
Bakar saka mawar itu
Biar aku hangus terbakar menyisakan
abu
Wahai kau si kumbang! Janganlah kau
menoleh ke belakang
Sebab aku akan menghujanimu dengan
jutaan duri tajam
Jangan pula kau meletupkan kata
sesal
Sebab aku telah melenyapkanmu dari
kehidupanku
Malang, 11 Mei 2016
Oleh Ririn Wulandari
Read More